Manokwari, aktual.com – Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menyebutkan kerajinan produksi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi gerakan masyarakat menjadi penyumbang terbesar dalam pendapatan domestik bruto (PDB) nasional.

Pengurus Dekranas, Grace Claudia P Batubara saat membacakan sambutan ketua umum pada peresmian Kantor dan Galeri Dekranasda Provinsi Papua Barat di Manokwari, Kamis (28/11), mengutarakan peran Dekranas dan Dekranasda sangat penting dalam membina dan mengembangkan seni kerajinan dan warisan budaya berbasis teknologi dari berbagai etnik di tanah air.

Istri Menteri Sosial itu mengutarakan sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keragaman kekayaan alam dan keragaman budaya yang keindahannya diakui oleh dunia, sehingga dikenal dengan sebutan negeri zamrud khatulistiwa.

“Indonesia memiliki aneka ragam suku bangsa dan masing-masing memiliki adat istiadat, seni budaya dan bahasa yang khas. Ini menjadi sumber untuk tumbuh dan berkembangnya kreatifitas masyarakat,” kata dia .

Dia menyebutkan, salah satu cabang seni budaya yang tumbuh dan berkembang secara dinamis adalah seni kerajinan. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, selain menampilkan corak budaya yang khas, produk seni kerajinan juga berperan nyata dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Kreatifitas masyarakat dalam menciptakan produk kerajinan tidak diragukan lagi, sehingga industri kerajinan menjadi salah satu unggulan serta memberi sumbangan cukup signifikan dalam perekonomian Indonesia,” ujarnya lagi.

Sektor kerajinan yang merupakan salah satu sub sektor industri kreatif berkontribusi terhadap PDB Nasional dan menempati urutan ketiga terbesar dalam industri kreatif setelah kuliner dan fesyen.

Dalam situs resmi Kementerian Perindustrian disebutkan bahwa industri kreatif di Indonesia mencatatkan kontribusi yang terus meningkat terhadap PDB sejak tahun 2015

Pada tahun 2015 industri kreatif menyumbang Rp852 triliun, pada 2016 meningkat menjadi Rp923 triliun, dan kembali mengalami kenaikan menjadi Rp990 triliun di 2017.

Tercatat ada tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif, yakni industri kuliner sebesar 41,69 persen, disusul industri fesyen sebesar 18,15 persen, dan industri kriya sebesar 15,70 persen.

“Peranannya sangat penting, potensinya sangat besar dan kreatifitas ini terus meningkat secara dinamis, maka seni kerajinan ini perlu digali, dilestarikan, dibina dan didorong pertumbuhan juga perkembangannya,” ujar Grace lagi.

Ia juga berharap, Dekranasda Papua Barat terus menggali potensi serta mendorong pengembangan produk kerajian seni di daerah tersebut. [Eko Priyanto]

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin