Jakarta, Aktual.com —   Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menyerahkan penghargaan produktivitas PARAMAKARYA tahun 2015 kepada 22 perusahaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (24/11).

Perusahan-perusahaan yang meraih penghargaan memiliki produktivitas tinggi dengan kinerja yang baik dan selalu memperbaiki kinerjanya kearah yang lebih baik sehingga siap berkompetensi dalam era globalisasi.

“Penghargaan Paramakarya ini diberikan kepada dunia usaha yang telah berhasil meningkatkan dan mempertahankan tingkat produktivitasnya minimal selama 3 tahun berturut-turut,” kata Menaker Hanif dalam laporannya kepada Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta pada Selasa (24/11).

Sebanyak 22 perusahaan UMKM  yang meraih penghargaan terdiri dari  dari 11 perusahaan skala kecil dan 11 perusahaan skala menengah yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.

Sebelas perusahaan kecil yang mendapat penghargaan adalah UD Ulle Karang (Aceh), Serba Susu (Jawa Barat), Kokoci (Sumatra Barat), Dalang Collection (Riau),Pia Saronde (Gorontalo), Kioski Gallery (Bali), UD Kreasi Lutvi (Sumatra Utara), CV Deschino Sport (Jakarta), PT Batik Banten Mukamas (Banten), UD Pelangi Indonesia (Jawa Timur), dan Lestari Indah (Kalimantan Tengah).

Sedangkan 11 perusahaan menengah yang mendapat penghargaan adalah PT Mega Global Food Industry (Jawa Timur), CV Volva Indonesia (DIY), PT Dimembe Nyiur Agripo (Sulawesi Utara), PT Bali Tangi (Bali), PT Allusan Batik (DIY), PT Lambang Jaya (Lampung), CV Batik Semarang 16 (Jawa Tengah), CV Tria Rumah Busana (Sumatra Selatan), PT Busur Inti Indo Panah (Sumatra Utara), Tenun Siak Wan Fitri (Riau), dan PR Kharisma Rotan Mandiri (Jawa Tengah).

Menaker Hanif mengatakan pemerintah memberikan penghargaan kepada dunia usaha untuk memacu mereka agar tetap mempertahankan tingkat produktivitas yang telah dicapai, dan kemudian terus ditingkatkan melalui penerapan alat, teknik dan metode peningkatan produktivitas.

“Penerapan teknik dan metode peningkatan produktivitas di perusahaan-perusahaan mendorong terciptanya peningkatan nilai tambah yang berimplikasi terhadap perluasan usaha dan kesempatan kerja serta peningkatan kesejahteraan pekerja dan pada akhirnya akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional,” kata Hanif.

Gerakan Nasional
Dikatakan Hanif produktivitas adalah satu-satunya prasyarat bagi bangsa Indonesia saat ini untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik.
“Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas perlu digelorakan kembali sebagai perwujudan Nawacita Produktivitas.  Pemerintah terus mendorong agar peningkatan produktivitas diimplementasikan di dunia usaha, dunia pendidikan maupun instansi pemerintah lainnya.

Untuk merealisasikan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas kata Hanif  perlu dilakukan peningkatan pemahaman, komitmen dan pembudayaan produktivitas, pengembangan tenaga ahli produktivitas serta pengembangan sistem dan metoda peningkatan produktivitas.

“Kita juga terus melakukan pengembangan jejaring kelembagaan pelayanan produktivitas, pengkajian dan pengukuran produktivitas dan Pengembangan kerjasama antar lembaga (nasional maupun internasional)

Perusahaan-perusahaan UMKM yang mendapatkan penghargaan produktivitas PARAMAKARYA ini telah melalui tahapan-tahapan penilaian dan seleksi yang ketat dari auditor dan para juri independen. Kinerja perushaan-perusahaan itu memang layak dijadikan contoh bagi UMKM lainnya agar bisa terus maju dan berkembang.

Kriteria yang menjadi dasar penilaian antara lain kepemimpinan, perencanaan strategi, fokus pada pelanggan dan perluasan pasar,, pengembangan kompetensi SDM dan organisasi, kelengkapan data, informasi dan analisa, manajemen proses dan hasil usaha.

Proses penilain dilakukan oleh tim auditor pusat dan daerah kemudian hasilnya diverifkasi oleh Dewan Juri yang diketuai Haryadi Sukamdani (Apindo), Frans Mardi Hartanto (ITB), Estiarty Haryani (Kemnaker) Siti Junaedah (Kemnaker), Kunjung Masehat (Kemnaker), Hamidi Rahmat (Setneg) Pratito Seoharyo (BKPM), Payaman Simanjuntak (LPN), Moedjiman(LPN), Dyah Anita Prihapsari( IWAPI), Nina Tursina (Apindo) R. Abdullah (SPKEP SPSI) dan Baso Rukman Abd Jihad(DPP KSPSI).

Dikatakan Hanif Pemberian penghargaan adalah sebagai upaya untuk lebih memasyarakatkan konsep kualitas dan produktivitas sehingga mereka diharapkan dapat menjadi panutan didalam penerapan konsep kualitas dan produktivitas bagi perusahaan-perusahaan lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka