Jakarta, Aktual.com — Di Indonesia, saat ini sedang membenahi infrastruktur kesehatan, ketersediaan fasilitas yang merata, maldistribusi tenaga kesehatan dan perubahan paradigma dalam sistem pelayanan dan sistem pembiayaan kesehatan.

Terkait dengan hal tersebut, FKUI bersama 16 Fakultas kedokteran lainnya diberikan mandat untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas tenaga dokter di layanan primer dan mempersiapkan diri untuk menjadi pusat pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP).

“DLP adalah seorang ahli yang secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip ilmu kedokteran keluarga, ditunjang dengan ilmu kedokteran komunitas dan ilmu kesehatan masyarakat dan mampu memimpin maupun meyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang menekankan segi promotif dan preventif,” papar Dr.dr.Ratna Sitompul, Sp.M (K), dalam seminar media bertajuk ‘Dokter Spesialis Layanan Primer (DLP), Mengapa Harus ada di Indonesia’, di Jakarta, Rabu (18/11)

Dalam seminar tersebut, Ratna yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyiapkan berbagai program guna menunjang kelancaran DLP tersebut.

“FKUI akan menyiapkan terlebih dahulu program ‘recognized prior learning (RPL)’ yang berbasis tempat kerja, saat ini program tersebut sedang digodok oleh Pojaknas DLP, yaitu program pendidikan masa transisi bagi para dokter yang telah berpratek di layanan primer selama lebih dari lima tahun,” ungkapnya.

Mengingat program DLP ini memiliki tujuan yang baik bagi kesehatan, maka Ratna menghimbau agar program DLP perlu untuk disempurnakan kembali.

“Dokter spesialis layanan primer merupakan tulang punggung sistem pelayanan kesehatan nasional. Program DLP perlu tetap disempurnakan. Oleh karena itu meminta dukungan semua pihak karena ini akan membawa kebaikan bagi masayarakat luas terutama masyarakat yang menggunakan BPJS,” tegas Ratna menghimbau.

Artikel ini ditulis oleh: