Jakarta, Aktual.com — Pengamat sekaligus Kepala Kajian Energi Universitas Indonesia (UI), Iwa Garniwa mengkhawatirkan kecilnya porsi PT PLN (Persero) dalam proyek listrik 35 Ribu Megawatt. Di mana PLN hanya dapat jatah 5.000 MW sedangkan sisanya sebesar 30 ribu akan digarap oleh pihak swasta baik asing atau lokal.
Menurutnya, jika hal itu terjadi maka Indonesia bisa saja tersandera oleh negara lain dalam masalah energi khususnya kelistrikan.
“Bangun listrik bukan harga murah, butuh investasi yang bisa diberikan asing, dan ke depannya listrik dikuasai asing,” kata Iwa di Jakarta, Senin (5/10).
Iwa mencontohkan, dalam hubungan bilateral jika Indonesia bermasalah dengan investor asing, otomatis akan terjadi pemadaman. Untuk itu, ia berharap Pemerintah dapat memprioritaskan pengusaha lokal ketimbang investor asing dalam menggarap proyek listrik.
“Misalkan, kalau yang menguasai Singapura 35 persen, nanti kalau ada masalah, listrik ditarik aja. Ini akan jadi alat politik,” ujarnya.
Ia menambahkan, swasta tidak boleh menyaingi dominasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam penguasaan listrik.
“Listrik harus dikuasai negara, karena betapa pentingnya itu,”tutup dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan