Woman sleeping

Jakarta, Aktual.com — Apakah Anda suka lupa untuk membawa dompet?. Atau melewatkan janji bertemu dengan orang lain?. Jika jawabnya “Ya”, berarti Anda terlalu banyak menghabiskan waktu menatap layar smartphone atau gadget Anda.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Psikolog dari De Montfort University di Leicester, Inggris, menemukan, bahwa pengguna yang terlalu sering menggunakan teknologi handphone dan internet, lebih cenderung mengalami “kelainan kognitif”, yaitu sering lupa, kurang perhatian dan tidak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

“Saya sangat terkejut, bahwa menggunakan ponsel bisa menjadi masalah serius dan kecanduan internet begitu berkorelasi kuat terhadap ‘kelainan kognitif’,” terang Dr Lee Hadlington, seorang Psikolog di Universitas tersebut sekaligus penulis utama studi itu, mengatakan kepada The Huffington Post, dalam surat elektronik-nya.

“Ini benar-benar membuka mata kita.”

Dalam penelitian tersebut, para peneliti merekrut 210 pengguna ponsel di Inggris yang berusia antara 18 tahun hingga 65 tahun. Rata-rata penggunaan internet mingguan di antara peserta yaitu, sekitar 23 jam.

Para peserta diharuskan menjawab pertanyaan tentang jumlah waktu yang mereka habiskan menggunakan perangkat internet dan handphone. Dan, juga terkait dengan perilaku mereka yang berkaitan dengan persepsi, fungsi motorik dan memori.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa korelasi yang signifikan antara jumlah waktu seseorang menghabiskan menggunakan Internet atau ponsel mereka, kemungkinan akan mengalami ‘kelainan kognitif’ dalam kehidupan keseharian mereka.

Termasuk juga kerusakan memori, kelainan fisik dan sering melamun. Sedangkan, yang lain aktif dalam berbicara. Namun, wanita yang diteliti dalam penelitian tersebut cenderung mengalami kegagalan kognitif lebih besar ketimbang pria.

Namun demikian, belum diketahui secara pasti, apakah smartphone yang benar-benar menyebabkan penyimpangan emosi tersebut. Atau mungkin sebaliknya, orang-orang itu sudah memiliki kelainan emosional, jadi lebih mungkin untuk menggunakan teknologi secara berlebihan. Atau, bisa saja kombinasi keduanya.

Hadlington menyakini, bahwa ponsel lebih mempengaruhi manusia.

“Aspek teknologi smartphone menciptakan situasi di mana banyak individu, yang mungkin rentan terhadap gangguan dan kurangnya fokus, dimana teknologi tersebut dapat membuatnya kecanduan dan sulit untuk dihindari,” katanya kepada HuffPost.

“Internet dan ponsel mempunyai pengaruh yang besar. Tapi ada titik di mana kita perlu duduk kembali, ‘log off’ dan benar-benar mulai berpikir tentang bagaimana teknologi berdampak terhadap kemampuan kita untuk fokus,” ujar Hadlington.

“Kita selalu bersemangat untuk mendapatkan informasi terbaru dari teknologi. Tetapi tidak memikirkan dampak yang bisa ditimbulkan terhadap kemampuan kognitif manusia.”

Artikel ini ditulis oleh: