Jakarta, Aktual.com — Direktur Kompetisi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Tommy Welly (yang akrab disapa Bung Towel), mengatakan, bahwa keberadaan liga reguler sepakbola di suatu negara berpengaruh pada proses pembentukan tim nasional (Timnas).

Menurut siaran pers situs resmi PSSI yang dilansir di Jakarta, Rabu (21/10), Bung Towel juga memberikan penjelasan tentang perbedaan turnamen dan liga, merujuk pada perbedaan penyelenggaraan Piala Presiden dengan Indonesia Super League (ISL).

“Sedangkan turnamen, bedanya terletak pada periode waktunya, pertandingannya lebih sedikit dan tidak diakui sebagai hasil resmi. Kalau hanya bicara soal turnamen, secara prestasi dan teknis tidak menguji apapun. Jadi jangan turnamen disebut kompetisi,” urainya menjelaskan.

Dia mengatakan, bahwa turnamen tidak memiliki muara, sedangkan kompetisi memiliki muara yaitu membentuk Timnas.

“Kompetisi juga mempermudah dalam menyeleksi pemain yang akan bergabung ke Timnas. Ukurannya adalah penampilan seorang pemain selama berkompetisi di liga yang terafiliasi dengan federasi,” katanya.

Selain itu, Towel mengungkapkan pula bahwa potret kekuatan sepakbola suatu negara dapat dilihat dari keberadaan liga reguler dan tim nasionalnya.

“Jadi itu yang paling hakiki dari pembinaan sepakbola suatu negara. Kompetisi atau yang biasa disebut oleh pelaku sepak bola, liga, itu adalah strata tertinggi kompetisi resmi suatu negara,” kata pria yang pernah berprofesi sebagai komentator sepak bola tersebut.

Pertandingan kompetisi reguler dilakukan secara ‘home’ dan ‘away’ serta dilangsungkan sepanjang musim dengan jumlah kriteria pertandingan tertentu.

Untuk tingkat kompetisi profesional, standarnya terdapat 40 pertandingan selama satu musim. Kurun waktunya bisa delapan hingga 10 bulan.

“Meski tidak memengaruhi peringkat di FIFA, tetapi kalau kita ingin bersaing dengan tim-tim luar, kita juga harus ada di level itu juga,” tambah Towel.

Artikel ini ditulis oleh: