Bandung, aktual.com – Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani mengajak media massa menjadi kawan strategis dalam mewujudkan transformasi DPR RI melalui pemberitaan yang berimbang dan akurat. Pesan itu ia sampaikan dalam forum “Ngariung Bareng DPR: Refleksi Akhir Tahun” bertema “Peran Media dalam Mewujudkan Transformasi DPR” yang digelar Jumat (5/12) di Bandung, Jawa Barat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Utut Adianto, pimpinan sejumlah Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Sekretaris Jenderal DPR RI Dr. Indra Iskandar, serta Ketua KWP Dr. Ariawan, S.AP., MH., MA.
Mengawali sambutannya, Puan mengajak seluruh peserta mendoakan masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah terdampak bencana hidrometeorologi. Ia menekankan pentingnya solidaritas nasional dalam menghadapi situasi darurat tersebut.
Puan menyatakan bahwa transformasi DPR adalah agenda jangka panjang yang tengah dikerjakan secara konsisten dan terencana. Ia menegaskan perubahan tidak dilakukan secara reaktif, melainkan melalui perencanaan menyeluruh baik dari sisi teknis maupun substansi.
“Transformasi DPR ini betul-betul niat baik. Tapi memang perlu waktu, tidak bisa cepat. Banyak hal yang bertahap kami benahi,” ujarnya.
Beberapa pembenahan yang tengah berjalan antara lain penataan kawasan bebas rokok, peningkatan standar keamanan gedung parlemen, hingga penyempurnaan tata kelola internal.
Ia juga menegaskan bahwa moratorium perjalanan luar negeri bagi anggota DPR masih diberlakukan ketat, kecuali untuk misi diplomasi yang wajib dihadiri pimpinan.
Puan menyampaikan keprihatinan atas maraknya pemberitaan tidak proporsional yang berpotensi memunculkan persepsi keliru publik terhadap DPR. Ia meminta insan pers kembali menegakkan etika jurnalistik seperti verifikasi, keseimbangan, serta akurasi informasi.
“Kalau ada satu dua anggota yang salah, jangan sampai merusak citra seluruh lembaga. Ada 580 anggota DPR yang bekerja sungguh-sungguh untuk rakyat,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pemberitaan sensasional dapat berdampak pada keluarga narasumber serta stabilitas sosial, terutama menjelang fase politik menuju Pemilu 2029.
Puan menilai hubungan DPR dan media ibarat keluarga besar yang harus saling memahami. Perbedaan pendapat, menurutnya, adalah hal wajar selama tetap berada dalam ruang dialog yang sehat.
“Transformasi DPR tidak mungkin berjalan tanpa dukungan media. Berita dari DPR sampai ke publik hanya melalui media,” ujarnya. Karena itu, ia menegaskan DPR sangat terbuka terhadap kritik selama disampaikan objektif dan tidak memecah belah.
Menutup pernyataan, Puan menyampaikan harapan agar kolaborasi DPR dan media makin kuat pada 2026. Ia memastikan evaluasi fasilitas, tunjangan anggota, serta tata kelola kelembagaan akan terus menjadi bagian dari agenda pembenahan DPR.
“Saya mohon dukungan media untuk proses transformasi DPR. Semoga tahun depan hubungan kita semakin baik,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano

















