“Sampai sekarang mereka masih mendapatkan perawatan intensif di puskesmas,” katanya.

Santri yang mengalami keracunan tersebut mendapatkan perhatian sigap dari para petugas medis, masyarakat, kepolisian, bahkan TNI setempat.

Bahkan Komandan Koramil Bayongbong Kapten Czi Dayat Juhanda terjun ke lapangan untuk membantu mengevakuasi para korban untuk mendapatkan penanganan medis.

Ia menyampaikan, berdasarkan keluhan sejumlah korban, rasa pusing dan mual itu berawal setelah menyantap makanan seblak.

“Mereka satu per satu pusing, mual-mual dan muntah, melihat kondisi seperti itu mereka langsung dibawa ke puskesmas,” katanya.

Kasus keracunan makanan menimpa santri tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian, sejumlah saksi dan korban telah dimintai keterangan, berikut mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium.