28 November 2024
Beranda Nasional PUPR Sebut Realisasi Anggaran 2022 per Agustus Rp47,7 Triliun

PUPR Sebut Realisasi Anggaran 2022 per Agustus Rp47,7 Triliun

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (25/8).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (25/8).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR berkomitmen dalam mendukung penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) melalui barang dan jasa minimal 90 persen dari pagu anggaran. Hingga pertengahan Agustus 2022, realisasi belanja penggunaan PDN sebesar Rp44,61 Triliun atau 42,99 persen dari target Rp103,78 Triliun.

“Jadi dari anggaran Rp116,37 triliun, sekitar Rp103,78 triliun adalah untuk belanja produk dalam negeri,” kata Menteri Basuki dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI seperti dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (25/8).

Kementerian PUPR melakukan percepatan realisasi anggaran tahun 2022 melalui upaya mempercepat proses pengadaan barang dan jasa paket kegiatan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Kemudian mempercepat penyelesaian administrasi dan revisi anggaran, termasuk untuk pembangunan IKN, mempercepat pelaksanaan pekerjaan sesuai target dan batas waktu penyelesaian dengan meningkatkan pengawasan, menyelesaikan masalah tanah, Mempercepat penyelesaian kegiatan padat karya sesuai dengan target dan sasaran, serta mempercepat pemanfaatan potensi pagu tidak terserap untuk program prioritas/mendesak.

Pagu awal Kementerian PUPR tahun 2022 sebesar Rp100,59 triliun dan saat ini menjadi Rp116,37 triliun karena mengalami penambahan pagu.

Penambahan pagu tersebut terdiri dari luncuran SBSN sebesar Rp2,29 triliun, antara lain untuk pembangunan pembangunan Daerah Irigasi (DI) Slinga, peningkatan DI Air Manjuto, pembangunan stasiun pompa Ancol Sentiong, pembangunan air baku embung Cikalong.

Kemudian percepatan pinjaman hutan luar negeri sebesar Rp5,01 triliun, seperti untuk pinjaman rehabilitasi irigasi. Selain itu, penambahan pagu tersebut juga berasal dari tambahan Rupiah Murni sebesar Rp8,48 triliun untuk dukungan pada event internasional yakni MotoGP, KTT G20, ASEAN Summit sebesar Rp2,67 triliun.

Lalu untuk penanganan bencana alam sebesar Rp710 miliar di Jawa Timur, Sulawesi Barat, NTT, NTB dan Banten. Di samping itu, untuk pembangunan IKN sebesar Rp5,10 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra