Jakarta, Aktual.com – Angin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah merusak 100 unit rumah warga setempat.

“Petugas dari BPBD Kabupaten Kupang masih terus melakukan pendataan dilapangan, karena kejadian angin puting beliung terjadi Jumat (9/12) pukul 17.00 WITA, sehingga belum dilakukan pendataan karena kejadian terjadi menjelang malam hari,” kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Charles Panie di Kupang, Sabtu (10/12).

Charles Panie ditemui di Kantor Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Timur, 20 km arah timur kota Kupang mengatakan angin puting beliung terjadi secara sporadis dan berlangsung cepat yang menyebabkan pohon tumbang dan merusak 100 unit rumah.

“Ada 100 unit rumah dan dua sekolah yang rusak akibat bencana angin puting beliung ini. Saat ini tim dari BPBD Kabupaten Kupang masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan atau identifikasi terhadap dampak bencana angin puting beliung,” kata Charles Panie.

Adapun 100 unit rumah penduduk yang mengalami kerusakan akibat bencana angin puting beliung ini menurut Charles Panie, tersebar di Kelurahan Oesao, Desa Tanah Merah, Oebelo dan Tuapukan, Kabupaten Kupang.

Ia mengatakan selain merobohkan rumah penduduk angin kencang dan hujan lebat merusak dua unit bangunan sekolah yang atapnya ruak karena diterjang angin puting beliung.

Selain itu runmah penduduk juga mengalami rusak berat karena atap serta dinding hancur karena diterjang angin puting beliung yang hanya berlangsung selama dua menit.

“Sedangkan rumah penduduk yang mengalami kerusakan pada umumnya mengalami kerusakan pada bagian dinding serta atap yang terbawah angin puting beliaung saat peristiwa berlangsung,” tegasya.

Ia mengataka, pemerintah Kabupaten Kupang mulai mendistribusikan bantuan tangap darurat seperti terpal dan tikar untuk membantu warga yang menjadi korban dalam peristiwa bencana angin puting beliung.

“Pemerintah Kabupaten Kupang masih sebatas memberikan bantuan darurat seperti terpal, tikar dan selimut. Sedangkan untuk bantuan sembako belum dilakukan karena proses pendataan masih berlangsung,” tegasnya.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby