Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi (tengah) tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3). Kunjungan kenegaraan Raja Salman pada 1-9 Maret ke Indonesia diharapkan menjadi momentum untuk mendorong investasi dari Timur Tengah. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Raja Salman menegaskan bahwa Arab Saudi mendukung penuh untuk negara Palestina. Hal tersebut menyusul pernyataan putranya dan pewarisnya yang mengatakan bahwa Israel berhak untuk hidup damai di tanah mereka sendiri.

Dengan adanya pernyataan tersebut merupakan sebuah pernyataan langka dari seorang pemimpin Arab. Raja juga menekankan perlunya memajukan proses perdamaian dalam panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin malam, yang dilakukan setelah pasukan keamanan Israel menewaskan 16 warga Palestina pekan lalu selama unjuk rasa di sepanjang perbatasan Israel-Gaza. Jumlahnya meningkat menjadi 17 orang pada Selasa.

Raja Salman menegaskan kembali “sikap teguh kerajaan terhadap masalah Palestina dan hak sah rakyat Palestina untuk sebuah negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya”, demikian kantor berita SPA, Selasa.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memuji Raja Salman, berterima kasih atas dukungannya. “Presiden Abbas menyatakan rasa terima kasih dan penghargaannya … atas posisinya yang mendukung rakyat Palestina, perkara Palestina dan perkara Yerusalem serta tempat-tempat sakralnya,” demikian dalam pernyataan yang diterbitkan kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Abbas juga memuji Arab Saudi karena terus mendukung hak rakyat Palestina mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, demikian dalam pernyataan itu.

Laporan tersebut tidak merujuk pernyataan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam wawancara yang dipublikasikan pada Senin oleh majalah Amerika Serikat “The Atlantic,” yang merupakan pertanda publik terbaru bahwa hubungan antara Arab Saudi dan Israel kemungkinan berkembang menjadi semakin dekat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid