Jakarta, Aktual.com — Pemerintah dinilai membohongi rakyat dalam penentuan harga bahan bakar minyak jenis solar. Pasalnya, meskipun harga solar bersubsidi diturunkan Rp500 mulai 1 April menjadi Rp5.150 per liter, ternyata masih lebih tinggi dari harga solar nonsubsidi.
“Pemerintah tidak transparan dalam penghitungan penetapan solar bersubsidi, ini sebagai bukti bahwa rakyat dibohongi lagi. Jika Pemerintah benar-benar memberikan subsidi Rp1.000, harusnya solar bersubsidi yang dijual kepada masyarakat harganya berkisar Rp 4.150-Rp 4.500/liter,” ujar Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Bambang Haryo Soekartono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (8/4).
Menurut Bambang, Logikanya solar subsidi lebih murah dibandingkan solar nonsubsidi, tetapi mengapa sebaliknya? Ini mengindikasikan ada manipulasi besar oleh Pemerintah, dalam hal ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam menetapkan harga BBM subsidi tersebut.
“Saya meminta agar Pemerintah memberikan perhatian lebih serius terhadap subsidi solar untuk transportasi logistik yang mulai terabaikan. Jika hal tersebut benar-benar dilakukan, maka saya jamin perekonomian kita akan tumbuh dan menggeliat karena harga yang murah bisa meningkatkan daya beli masyarakat nantinya,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka