Jakarta, Aktual.com — Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri merampungkan pemeriksaan terhadap mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan sebagai saksi proyek pengadaan cetak sawah.

Namun, pada saat Dahlan keluar dari gedung Bareskrim tidak didampingi kuasa hukumnya Yusril Ihza Mahendra melainkan didampingi oleh dua pria bertubuh gemuk yang juga merupakan bagian dari tim kuasa hukumnya.

“Hari ini saya diperiksa sebagai saksi soal perihal cetak sawah baru, saya jelaskan bahwa sawah baru itu, diperlukan di Indonesia untuk mengganti sawah-sawah yang setiap tahun selalu berkurang karena untuk perumahan dan industri,” kata Dahlan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/6).

Mantan Dirut PT PLN (Persero) ini menambahkan, proyek cetak sawah yang dilaporkan kepadanya berdasarkan proyek yang telah dilaksanakan ada sekitar empat ribu hektar tanah dan diklaim sudah ditanami hingga seribu hektar.

“Hasilnya belum memuaskan karena sawah baru itu memang menurut teori baru akan (baik) setelah empat tahun. Jadi jangan membuka sawah baru diharapkan langsung berhasil,” tambahnya.

Menurut Dahlan pada saat dirinya menjadi menteri, ia meminta agar proyeknya mendapat pengalihan perusahaan yang menjadi pihak penggarap.

“Dari perusahaan Sang Hyang Seri yang terlalu kecil ke perusahaan raksasa, yaitu Pupuk Indonesia yang sudah mulai menggarap dengan 100 hektar dengan harapan kalau 100 hektar ini sudah baik baru diperluas lagi,” paparnya.

Dahlan pun berharap, agar proyek cetak sawah ini dapat dilanjutkan karena sudah terlanjur membuka empat ribu lahan sawah yang telah dibuka.

Bareskrim pun sudah memeriksa sedikitnya 25 orang saksi. Diketahui, proyek yang dipelopori mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan menggandeng beberapa perusahaan plat merah seperti, BNI, Askes, Pertamina, Pelindo, Hutama Karya, BRI, dan PGN. Kemudian para perusahaan BUMN mempercayakan pengerjaannya kepada PT Sang Hyang Seri.

Dalam proyek itu, PT Sang Hyang Seri yang merupakan BUMN pangan menjadi penanggung jawab proyek. Dalam mengerjakan proyek, PT SHS dibantu beberapa perusahaan lain seperti PT Hutama Karya, PT Brantas Abipraya, PT Yodya Karya dan PT Indra Karya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby