“Jumlah kendaraan yang mengantri di kawasan Desa Ladang Rimba, Trumon Tengah ini diperkirakan sudah mencapai ribuan unit, karena arus transportasi sejak dua hari lalu benar-benar lumpuh total,” ujarnya.
Menurutnya, pada Kamis (7/12) malam proses penyeberangan kendaraan menggunakan mobil trado (mobil pengangkut beco) dengan ongkos angkut kendaraan sebesar Rp300 ribu/unit sempat berlangsung lancar. Namun pengangkutan kendaraan tersebut secara tiba-tiba terhenti pada Jumat (8/12) pagi tanpa diketahui alasan dan penyebabnya.
“Sekarang ini kendaraan yang bisa melintas hanya truck interculer sepuluh roda, sedangkan kendaraan mini bus empat roda belum bisa karena ketinggian air bisa menenggelamkan kendaraan. Kami tidak tahu kenapa mobil trado yang semalam mengangkut kendaraan melewati banjir tiba-tiba berhenti,” kata Yayang.
Ketua Pemuda Trumon Raya, Adi Samridha membenarkan pada Kamis malam satu unit mobil trado milik masyarakat setempat sempat melayani pengangkutan kendaraan melewati banjir.
“Benar semalam ada mobil trado. Tapi setelah selesai mengangkut kendaraan sekitar 300 unit lebih, tepat pada Kamis tengah malam kemarin mobil trado tersebut tidak berani lagi melintas karena debit air yang merendam badan jalan tersebut terus naik,” kata Adi Samridha.