Selain mobil trado, lanjutnya, upaya melewati banjir yang merendam badan jalan tersebut juga dilakukan puluhan masyarakat setempat dengan cara mendorong mobil dalam kondisi mesin mati serta knalpot ditutup dengan plastik. Selain itu, masyarakat setempat juga menyediakan beberapa unit perahu dan rakit yang menggunakan papan diikat diatas drum serta rakit menggunakan pohon pisang.
“Untuk jasa mendorong mobil oleh puluhan warga termasuk pengangkutan sepeda motor menggunakan rakit dipungut biaya sebesar Rp50 ribu/mobil atau per unit sepeda motor. Sedangkan ongkos angkut orang menggunakan rakit atau perahu dipungut sebesar Rp10 ribu/orang sekali jalan,” sebutnya.
Menurutnya, banjir yang merendam badan jalan di Jembatan Ie Mirah, Desa Ladang Rimba, Trumon Tengah tersebut merupakan banjir kiriman akibat meluapnya Sungai Gelombang, perbatasan Aceh Selatan dengan Pemko Subulussalam dan Aceh Singkil.
Selain itu, banjir tersebut semakin diperparah akibat tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Trumon Raya beberapa hari terakhir.