Ia mengatakan Badan Narkotika Nasional Provinsi, Balai POM Kendari, serta Direktorat Reserse Narkoba Polda Sultra termasuk aparat TNI, terus melakukan razia dengan waktu tidak ditentukan secara transparan karena kuatir informasi bocor ke sejumlah sasaran.
“Yang namanya razia itu tidak boleh ada pihak lain yang tahu. Namun terkadang di lapangan, sebelum tim melakukan razia, sasaran yang ditujuh justru sudah tidak ada di tempatnya,” ujaranya.
Sumarto menambahkan 13 penghuni kost yang diamankan tersebut, kini diinterogasi lebih mendalam oleh pertugas BNN Sultra, untuk mengungkap sumber atau bandar peredaran narkoba.
“Sejauh ini polisi belum menemukan adanya bandar besar narkoba di Sultra, meski jaringan peredarannya telah teridentifikasi,” ujarnya.(ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka