Jakarta, Aktual.co — Kelompok Penasihat Ahli Strategis (SAGE) Badan Kesehatan Dunia (WHO) akan mengeluarkan rekomendasi penyebaran massal vaksin virus Ebola secepatnya pada Agustus 2015, dengan mempertimbangkan uji klinis dan penyebaran epidemi.
“Pengenalan vaksin secara luas tergantung hasil uji klinis dan rekomendasi dari SAGE WHO di bidang vaksinasi dan imunisasi,” kata kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier, setelah pertemuan para ahli yang diadakan selama tiga hari, dikutip Reuters, Jumat (27/2).
“SAGE akan mengeluarkan rekomendasi pengenalan vaksin secara luas secepatnya pada bulan Agustus. Namun keputusan akhir terkait pemberian vaksinasi tetap dipegang oleh kementerian masing-masing negara,” ujar Lindmeier.
Lindmeier melanjutkan masih banyak hal-hal yang “tidak diketahui”. “Semuanya bergantung kepada uji klinis, evolusi epidemis dan lain-lain,” tutur dia.
Juru bicara WHO yang lain, Margaret Harris, mengatakan uji coba yang telah dilakukan sebenarnya telah menunjukkan hasil positif.
“Kami mengetahui vaksin itu aman dan menghasilkan respon kekebalan tubuh yang baik pada manusia, namun kami masih belum mengetahui apakah vaksin tersebut efektif jika anda menderita penyakit ini di dalam komunitas,” ujar Margaret Harris.
Sebelumnya, pada akhir Januari 2015, Kepala Institut Kesehatan Nasional (NIH) Amerika Serikat (AS) mengatakan beberapa pengujian vaksin Ebola akan dipindahkan ke Sierra Leone, setelah penyebaran Ebola menurun secara drastis di Liberia, keadaan yang mempersulit beberapa percobaan klinis.
Percobaan vaksin Ebola ini sendiri sudah mencapai tahap akhir atau fase ketiga, dan eksperimennya dilakukan di tiga negara dengan kondisi penyebaran Ebola terparah di Afrika Barat, yaitu Guinea, Liberia dan Sierra Leone.
Liberia sendiri telah menguji coba dua vaksin yaitu GlaxoSmithKline dan Merck-NewLink, sementara Sierra Leone dan Guinea akan menyusul melakukan hal yang sama.
Ribuan pekerja kesehatan dan lainnya yang terkena virus mematikan ini telah terlibat dalam banyak uji coba yang dilakukan.
Sementara Guinea, Liberia dan Sierra Leone melaporkan 99 kasus baru Ebola dalam satu minggu hingga 22 Februari, menurun dari 128 kasus yang ditemukan seminggu sebelumnya, kata WHO, Rabu (25/2).
Lebih dari 23.500 kasus Ebola dilaporkan terjadi di Afrika Barat dan menewaskan 9.500 orang sejak penyebaran luas Ebola pada Desember 2013.
Artikel ini ditulis oleh:

















