Ilustrasi - Jarum suntik medis dan botol terlihat di depan teks Omicron (B.1.1.529): SARS-CoV-2 di latar belakang. (ANTARA/Pavlo Gonchar/SOPA Images via Reuters)

Jakarta, Aktual.com – Deputi II Kantor Staf Presiden  (KSP) Abetnego Tarigan menilai, rencana pemerintah menerapkan kebijakan micro lockdown jika ditemukan kasus COVID-19 varian Omicron di Tanah Air merupakan kebijakan yang efektif.

Hal tersebut disampaikan Abetnego menanggapi informasi soal adanya satu pasien COVID-19 yang lolos karantina di Wisma Atlet Jakarta.

“Bila ada kasus, maka micro lockdown dinilai menjadi kebijakan yang efektif,” ujar Abetnego dalam siaran pers KSP, di Jakarta, Senin (27/12).

Seperti diketahui, sebelumnya Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada satu orang yang lolos karantina di Wisma Atlet Jakarta. Hal ini memicu kekhawatiran apakah sebenarnya varian Omicron sudah menyebar ke daerah lain.

Menurut Abetnego, sampai saat ini kasus COVID-19 varian Omicron berasal pelaku-pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu pintu-pintu masuk, pusat karantina, dan isolasi diperketat.

“Pemerintah terus tingkatkan testing dan tracing,” kata Abet.

Selain itu, kata Abetnego, penerapan protokol kesehatan ketat dan percepatan vaksinasi menjadi strategi ampuh untuk menangkal transmisi lokal Covid-19 varian Omicron.

Abetnego menambahkan sebagai lembaga yang bertugas mengawal program prioritas Presiden dan Wakil Presiden, KSP akan terus melakukan pemantauan, terutama di titik-titik krusial seperti di bandara, pelabuhan, pusat-pusat karantina, dan isolasi.

Monitoring sudah berlangsung sejak awal pandemi Covid-19. Tentunya hasil monitoring ini dikomunikasikan oleh Kepala Staf Kepresidenan kepada Presiden,” jelas Abetnego.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu