Longsor yang terjadi di Lubuak Paraku, wilayah pinggir timur Kota Padang pada Jumat (2/11). Wilayah ini merupakan perbatasan antara Kota Padang dengan Kabupaten Solok sehingga longsor membuat jalan provinsi Padang-Solok tertutup. (AKTUAL/ ISTIMEWA)

Butuh Bantuan

Hingga malam, dampak banjir masih dirasakan oleh warga di Kota Padang. Sebagian di antaranya bahkan membutuhkan bantuan makanan karena banyaknya rumah luluh lantak akibat banjir.

Hal ini dirasakan oleh warga di RW 11 Kelurahan Alai Parak Kopi, Kota Padang

“Saat ini warga membutuhkan bantuan karena rumah digenangi air, baik beras dan peralatan warga basah dan ada yang terbawa air,” kata Lurah Alai Parak Kopi Agustinus di Padang, Jumat malam.

Hingga pukul 22.00 WIB, setidaknya sudah ada bantuan berupa nasi serta mi instan yang datang dari berbagai instansi pemerintahan, swasta serta relawan.

“Hingga malam ini diterima bantuan nasi sekitar 700 bungkus, kami mengharapkan jika ada yang ingin membantu,” katanya.

Berdasarkan data ada sekitar 200 unit rumah warga yang terdampak banjir di daerah tersebut, mencapai 650 Kepala Keluarga (KK).

Delapan unit di antara rumah tersebut diketahui mengalami rusak parah.

Banjir disebabkan luapan air dari banjir kanal, dampak hujan yang mengguyur sejak Jumat siang.

Selain makanan, kata Agustinus, ia juga berharap adanya bantuan pakaian, selimut serta tikar bagi warga.

“Barang-barang serta pakaian saya hanyut terbawa air,” ujar salah seorang warga Asrizal (45).

Bantuan lain yang dinilai perlu adalah buku pelajaran bagi para anak-anak, karena rusak terendam air.

Pihak kelurahan juga sudah berkomunikasi dengan instansi terkait untuk pendirian tenda darurat.

Pantauan di lapangan, hingga pukul 22.30 WIB, warga masih berupaya membersihkan rumah dari material banjir yang mengandung lumpur.

Ia menyebutkan banjir itu yang terparah dalam empat puluh terakhir di kawasan setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan