Jakarta, Aktual.com — Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang didukung oleh China sebagai saingan potensial untuk Bank Dunia dan pemberi pinjaman internasional lainnya, resmi dibuka hari Sabtu (16/1) di Beijing. Sebanyak 57 negara anggota telah memberikan kontribusi USD100 miliar modal untuk AIIB, sehingga hampir setengah ukuran Bank Dunia.

“Ini adalah momen bersejarah,” kata Presiden China Xi Jinping. Pertama kali diusulkan bank Asia multilateral untuk mendukung proyek-proyek pembangunan infrastruktur, sudah lebih dari dua tahun yang lalu.

Seperti yang dilansir dari VOA, Xi mengatakan bank baru tersebut akan memiliki peran penting dalam membuat “sistem pemerintahan ekonomi global yang lebih adil, merata dan efektif.”

AIIB adalah bank multilateral pertama yang tidak memasukkan Amerika Serikat dan Jepang sebagai mitra.

Mendirikan bank infrastruktur dipandang sebagai puncak dari upaya pribadi Xi sejak Oktober 2013. Ketika pertama kali diusulkan, Dia bertemu sejumlah besar pemimpin dunia untuk mencari dukungan bagi bank.

Ahli Cina telah mengatakan bahwa Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia tidak memiliki sistem pemerintahan yang adil karena mereka didominasi oleh AS dan Jepang.

China mengatakan AIIB akan bekerja dengan pemberi pinjaman multinasional lain pada proyek-proyek infrastruktur di Asia, sedangkan Bank Dunia dan ADB mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan bekerja sama dengan AIIB.

Dewan bank baru dari gubernur terpilih Jin Liqun, seorang mantan eksekutif di Bank Pembangunan Asia dan pejabat pemerintah China, sebagai presiden pertama AIIB untuk jangka waktu lima tahun.

“AIIB sekarang siap untuk bergabung dengan keluarga lembaga keuangan multilateral, investasi di bidang infrastruktur berkelanjutan bagi perbaikan kehidupan di seluruh Asia,” kata Jin setelah pemilihannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan