Jakarta, Aktual.com – Dewan Pembina Cakrawala Negarawan Sunanto, menyoroti lambatnya respons pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menyikapi isu-isu di media sosial. Respons yang disampaikan Pemerintah juga sering kali tidak mencerminkan realitas di lapangan.
“Sikap-sikapnya agak terlambat, kejadian dulu di media sosial baru diatanggapi dengan langkah-langkah yang bernyawa lakukan,” ujar Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto, saat diwawancarai Aktual.com, di Hartaka Cafe, Tebet, Jakarta, Sabtu (25/10/2025).
Cak Nanto juga menilai, keterlambatan respons ini membuat kebijakan pemerintah sering tidak sesuai aspirasi publik, melainkan keinginan kelompok atau circle tertentu. Karena itu, pemerintah perlu membaca fakta nyata agar setiap kebijakan benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat luas.
Menurut Cak Nanto, pemerintah juga cenderung mengandalkan informasi dari circle terbatas, bukan sumber media atau publik. Salah satu contohnya terlihat saat pemerintah membatasi siaran langsung di TikTok selama demonstrasi akhir Agustus 2025 lalu.
Ketua Pemuda Muhammadiyah periode 2018–2022 ini menilai, pembatasan itu tidak menyelesaikan masalah. Mestinya, kata dia, pemerintah mengedepankan pendidikan literasi digital dengan konten-konten yang positif dan memenuhi aspirasi masyarakat.
Karena, Cak Nanto menjelaskan, media sosial bisa menjadi ruang menyampaikan kebaikan dan autokritik berdasarkan pengalaman nyata masyarakat.
“Ruang ini harus dijadikan salah satu referensi untuk mengambil kebijakan digital yang bermanfaat bagi publik,” ungkap Cak Nanto.
Ia pun menyebut pentingnya pendidikan literasi digital ke depannya agar masyarakat memanfaatkan media sosial secara positif dan konstruktif.
Laporan: Nur Aida Nasution
Artikel ini ditulis oleh:
Eroby Jawi Fahmi

















