“Harapan kami segera dibuka kembali dan tamu dengan mudah untuk datang ke Cipanas. Sejak jalur tutup kami sudah mulai mengurangi karyawan yang terpaksa diliburkan secara bergiliran karena perusahaan tidak bisa menutupi operasional setiap harinya,” kata Iwan.
Sementara pengelola vila di Puncak-Cipanas, terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra untuk operasional karena sepinya tamu yang datang. Tidak sedikit yang menurunkan harga agar vila mereka tetap terisi untuk menutupi biaya operasional dan membayar karyawan.
“Kalau ada tamu yang datang, asal uangnya cukup untuk membayar tagihan listrik dan air, kami sewakan karena sejak jalur Puncak ditutup, tidak ada tamu sama sekali. Bahkan hari ini yang kami harapkan ada tamu yang datang hanya mimpi belaka karena Puncak masih tutup,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid