Jakarta, Aktual.com — Ribuan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja milik Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengeluhkan terhentinya pasokan air bersih sejak Senin (10/8).

“Kami terpaksa memanfaatkan air yang tersedia dalam bak dan ada juga keluarga tidak mandi karena kehabisan,” kata Juariyah (46) warga Jalan Kakap Raya Kecamatan Karawaci di Tangerang, Selasa (11/8).

Juariyah mengatakan dirinya bersama pelanggan lainnya terpaksa membeli air isi ulang dengan harga mahal untuk kebutuhan memasak.

Sedangkan ribuan warga lainnya sebagai pelanggan air bersih PDAM di Kecamatan Karawaci dan Cibodas harus membeli air bersih pikulan.

Bahkan, penduduk menyerbu sumber air dari sumur bor milik Gelanggang Olahraga Rakyat (GOR) Karawaci dengan mengunakan jirigen dan bak penampung lainnya.

Mayoritas pelanggan air bersih di kawasan Perumnas I dan II Tangerang pada dua kecamatan itu tidak memiliki sumur dan hanya mengandalkan pasokan air bersih dari PDAM untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK).

Selain itu, ada juga warga yang secara patungan membayar listrik keperluan pompa penyedot karena ada yang memiliki sumur bor terutama di jalan Mujair, Karawaci Baru maka air bersih dapat disalurkan melalui slang ke rumah masing-masing.

Warga lainnya maklum karena saat ini musim kemarau sehingga membeli air secara pikulan merupakan jalan terbaik meski harus mengeluarkan dana relatif besar setiap hari.

Direktur Teknik PDAM Tirta Kerta Raharja Ida Farida mengatakan pasokan air terganggu karena musim kemarau panjang sehingga sumber air dari Kali Cisadane mengering.

Sumber air baku dari Cisadane tidak dapat disedot karena pintu air mengalami kerusakan maka muka air menjadi turun.

Untuk saat ini pasokan terutama pada instalasi di Cikokol dengan produksi 1.375 liter per detik maka berkurang menjadi 500 liter per detik.

Pihaknya mengharapkan agar warga untuk dapat bersabar, karena kondisi akibat musim kemarau dan adanya kerusakan pada pintu air.

Artikel ini ditulis oleh: