Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak

Jakarta, Aktual.com-Ribuan orang menggelar unjuk rasa Sabtu (14/10), untuk menuntut tindakan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, yang dinilai telah salah urus miliaran dolar atas keuangan negara.

Para pengunjuk rasa menggunakan isu skandal 1Malaysia Pengembangan Berhad (1MDB) untuk menarik dukungan guna melawan Najib, sehingga akan segera digelar pemilihan umum.

Najib sendiri sejauh ini dikabarkan mampu mengatasi skandal itu, dengan menggalang kekuasaan yang dimiliki untuk menekan para pembangkang dan membatasi media, bahkan dirinya saat menghadapi kritikan dari mantan pembinanya, Mahathir Mohamad.

Kendati demikian kebijakan yang ditandai dengan adanya kenaikan biaya hidup dan pajak konsumsi berimbas luas terhadap publik .

Unjuk rasa pada Sabtu kemarin disebut-sebut sebagai puncak perjuangan melawan kleptokrasi, yang diprakarsai oleh kelompok oposisi gabungan Pakatan Harapan untuk meyakinkan sebagian besar para pemilih Melayu-Muslim di daerah untuk melawan kebijakan Najib atas 1MDB yang dinilai membebani rakyat.

Tingkat popularitas Najib anjlok akibat kesinambungan tekanan terkait 1MDB, terutama setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengajukan tuntutan perdata untuk menemukan lebih dari 1,7 miliar dolar (17 triliun rupiah lebih), yang diduga disalahgunakan dari dana 1MDB.

Tetapi kebijakan Najib tertolong dengan penguatan mata uang ringgit.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs