Israel mengatakan bahwa petugas keamanan telah melakukan tindakan membela diri saat ia menembak Jawawdah. Ayah Jawawdah mengatakan bahwa anaknya tidak memiliki hubungan dengan kelompok pemberontak.

Staf kedutaan besar Israel di Yordania, termasuk petugas keamanan yang terlibat dalam insiden penembakan yang menewaskan dua warga Yordania, telah kembali ke Israel dari Amman pada Senin.

Untuk menanggapi kemarahan masyarakat terkait dilepaskannya petugas keamanan tersebut meninggalkan Yordania, Menteri Luar Negeri Ayman Safadi mengatakan bahwa pihak Israel telah dilindungi oleh kekebalan diplomatik, namun dia bersumpah untuk “mencari keadilan” bagi para korban “serangan kejahatan”.

“Pemerintah bersikeras bahwa pelaku yang melakukan kejahatan seharusnya tidak lolos,” kata Safadi, ia menambahkan bahwa penjaga keamanan Israel seharusnya baru dapat meninggalkan negara itu, hanya setelah pihak berwenang mendapatkan kesaksiannya agar dapat mengajukan tuntutan hukum terhadapnya.

Oposisi politik utama, Ikhwanul Muslimin Yordania, mengecam pihak berwenang karena meloloskan petugas keamanan itu, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan penghinaan terhadap kedaulatan nasional.

“Warga terkejut dengan tewasnya dua orang Yordania dan bukannya pemerintah melakukan perlindungan terhadap warganya, kami terkejut dengan perlindungan yang diberikan terhadap si pembunuh, dan mengembalikannya tanpa membebani hukuman terhadapnya,” kata kelompok tersebut dalam pernyataan.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby