Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN Rini Soemarno, mengangkat Dolly P Pulungan sebagai direktur utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menggantikan Dasuki Amsir yang didaulat menjadi direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
“Posisi Dolly terakhir adalah wakil dirut PTPN III, sebelumnya pernah menjadi dirut PTPN XI dan direktur keuangan PTPN X. Dengan latar belakangnya itu, diharapkan bisa menyelesaikan program restrukturisasi perusahaan,” kata Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (27/4).
Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK- 117/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PTPN III sekaligus menghilangkan jabatan wakil direktur.
Menurut dia, terpilihnya Dolly P. Pulungan diharapkan mampu melanjutkan proses restrukturisasi yang sudah berjalan di PTPN III.
Pada kesempatan yang sama, Dolly mengatakan bahwa pemegang saham menugaskan jajaran direksi untuk menjadikan Holding Perkebunan Nusantara sebagai sebuah holding yang mampu memberikan nilai tambah.
“Bersama seluruh manajemen anak perusahaan, segera kami akan menjalankan program ‘Reinventing Corporate Turn Around’ di Group PTPN dengan sasaran akhir perubahan kultur korporasi secara menyeluruh,” ujar Dolly.
Sebuah “corporate turn around program” tidak akan bisa berjalan efektif tanpa adanya system reward dan punishment yang terstruktur, ini menjadi Pekerjaan Rumah di tahap awal,” sambung dia.
Selain itu, dalam jangka pendek perseroan juga akan melakukan beberapa program, seperti Program Pemasaran Terintegrasi yang diharapkan dapat mengoptimalkan pendapatan PTPN Group, keterlibatan operasional dengan target utama penurunan harga pokok produksi, sinergi BUMN untuk kebutuhan pupuk, pemasaran produk dan pengamanan suplai komoditi dari tanaman masyarakat, dan optimalisasi aset sehingga mampu memberikan kontribusi dari kegiatan non organik.
Sebagai langkah awal, di tahun 2018 perusahaan menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Pihaknya juga akan optimalkan sinergi antaranak perusahaan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi terutama dalam hal pemanfaatan fasilitas, serta sinergi dengan petani dalam rangka pengembangan lahan tebu, maupun untuk pembelian TBS dan karet rakyat.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: