Jakarta, Aktual.com – Ketua Ciliwung Merdeka, Romo Sandyawan Sumardi, mengatakan, rencana penataan Kampung Bukit Duri, Jakarta Selatan tidak bisa sepihak dalam memutuskan. Meskipun, penataan tersebut bertujuan untuk pembangunan nasional.
“Segala inovasi dari luar yang masuk ke kehidupan mereka (warga), itu harus di-dialogkan, diakomodasi dengan kehidupan mereka dengan baik,” ucap Sandy saat dihubungi Aktual.com, Jakarta, Senin (25/7).
Pasalnya, betapapun warga hidup secara sederhana, mereka memiliki etika, cara hidup serta sejarah.
“kalau mereka sendiri tidak menyerap dan memahami, mereka akan merasa dikuasai oleh lingkungan asing,” ucap pria yang dulu dikenal sebagai Romo Pemulung ini.
Pria kelahiran Jeneponto, Sulawesi itu menegaskan, tak semestinya pemerintah mengorbankan kehidupan sebuah kelompok masyarakat atas nama kepentingan publik.
“Mereka punya modal sosial yang dibangun sebagai bentuk survival sistem dari puluhan tahun. Jadi jangan atas kepentingan publik tapi kami mengalami defastruktur sosial ekonomi budaya,” tegasnya.
Laporan: Agung
Artikel ini ditulis oleh: