Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) kemungkinan masih tak akan berbeda dari sebelumnya, yakni masih berada di zona merah.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di posisi Rp13.335 atau melemah tipis dua poin dari level penutupan kemarin di posisi Rp13.333.
Hal ini masih terjadi, menurut analis pasar uang Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, karena masih minimnya sentimen positif dalam negeri. Sementara di luar negeri pelaku pasar masih memburu mata uang safe haven.
“Pergerakan USD sendiri kembali mengalami pelemahan terhadap JPY dan SwissFranc seiring dengan kembali meningkatnya kekhawatiran akan tensi geopolitik di Semenanjung Korea. Tapi sayangnya tak bisa dimanfaatkan rupiah,” ungkap dia, di Jakarta, Kamis (7/9).
Apalagi kemudian, kata dia, imbas pernyataan dari The Fed dimana laju inflasi AS masih tertahan, juga membuat USD melorot. Tapi lagi-lagi tidak cukup membantu laju Rupiah untuk kembali menguat.
“Meningkatnya permintaan atas mata uang hard currency yang bersifat safe haven tersebut berimbas cukup negatif pada Rupiah sehingga mengurangi peluangnya untuk bertahan di zona positif,” kata dia.
Kondisi semakin diperparah dengan masih minimnya sentimen positif di dalam negeri. Termasuk komentar Menkeu Sri Mulyani Indrawati kemarin. Sang menteri menyampaikan perlu mewaspadai risiko global yang dapat memengaruhi kondisi perekonomian nasional dan target di 2018.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby