Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 18 poin menjadi Rp14.889 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.871 per dolar AS.
“Mata uang kuat Asia seperti dolar HongKong dan dolar Singapura yang melemah terhadap dolar AS menjadi sentimen pelemahan rupiah,” kata Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa (18/9).
Di sisi lain, lanjut dia, neraca perdagangan pada Agustus 2018 yang mengalami defisit 1,02 miliar dolar AS turut membuat dukungan terhadap fundamental rupiah menurun.
Badan Pusat Statistik mencatat defisit neraca perdagangan Indonesia pada Agustus mengalami defisit sebesar 1,02 miliar dolar AS yang lebih rendah jika dibandingkan Juli sebesar 2,01 miliar dolar AS.
Dari eksternal, ia mengemukakan rencana penerapan tarif impor Amerika Serikat untuk tahap kedua kepada Tiongkok membuat pemerintah Tiongkok berang dan mengancam untuk menarik diri dari pembicaraan perdagangan penyelesaian tarif tahap pertama yang sedang berlangsung.
“Ancaman pengenaan tarif impor untuk Tiongkok masih menjadi faktor ketidakpastian global yang menjadi sentimen negatif pasar,” katanya.
Namun, lanjut dia, kemungkinan rupiah masih dalam penjagaan Bank Indonesia dan bergerak menuju dalam kisaran yang sempit.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan