4. Terjadi defisit pendapatan primer secara akumulatif mencapai Rp. 1.274,1 triliun. Jika ditambah defisit pada Q1 2018 maka nilai defisit mencapai Rp. 1.384,5 triliun.
Uang diatas adalah nilai yang kita kirimkan sebagai setoran kepada asing atas imbalan pembelian barang impor, pembelian jasa jasa impor, cicilan utang, bunga utang dan juga transfer keuntungan investasi asing.
“Bayangkan jika uang sebesar itu digunakan di alokasikan bagi ekonomi dalam negeri? Betapa banyaknya kekayaan ekonomi yang terdistribusi ke bangsa sendiri.
Aliran uang dalam jumlah sangat besar inilah yang mengakibatkan mata uang rupiah sangat rentan terhadap faktor ekternal. Aliran uang yang terus menerus ke luar negeri dan terus berlangsung sampai saat ini, itulah yang akan menyebakan rupiah akan terus terperosok seiring perjalanan waktu,” kata dia.
Bisa dibayangkan, kata dia, dalam sistem perdangan bebas sekarang uang rupiah yang dipegang oleh masyarakat Indonesia yakni yang ditabung, yang didepositokan, telah tergerus nilainya hampir separuh hanya dalam tempo kurang dari lima tahun.