Hal ini kemudian berimplikasi pelaku pasar jadi mengkoleksi USD dan mengesampingkan sentimen masalah geopolitik antara AS dan Korea Utara.

“Akibatnya, rupiah yang minim sentimen pun akhirnya terlibas sentimen USD tersebut,” tegas dia.
Dia menegaskan, pergerakan USD yang kembali menguat dapat berimbas negatif kembali, sehingga peluang pelemahan pun semakin membesar dibandingkan potensi kenaikannya.
Meski pelaku pasar mulai mengurangi aset-aset safe heaven seiring penilaian meredanya ketegangan AS-Korea Utara, namun terap hati-hati karena mereka beralih ke USD untuk keperluan portofolionya.
“Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan Rupiah kembali variatif melemah,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu