Kalau ditelaah, tambahnya, dibandingkan Agustus 2018, semua sektor perdagangan internasional pada September 2018 mengalami penurunan.
Ekspor migas mengalami penurunan 12,8 persen, ekspor nonmigas turun 5,6 persen, impor migas turun 25,2 persen, dan impor nonmigas turun 10,7 persen.
“Penurunan impor mesin dan listrik sebesar 405,5 juta dolar AS itu menunjukkan berkurangnya impor bahan modal atau baku yang produktif,” katanya.
Berly juga mengatakan neraca nonmigas pada September 2018 memang surplus 1,3 miliar dolar AS, tapi neraca migas masih defisit 1,07 miliar, meski lebih kecil dibandingkan Agustus 2018 yang defisit 1,55 miliar dolar AS.
Untuk memperbaiki surplus neraca dagang, khususnya migas, menurut dia, dalam jangka panjang di tengah periode kenaikan harga minyak dunia, dibutuhkan upaya sistematis dan konsisten pemerintah.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid