Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, terapresiasi menjelang pengumuman hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Rupiah dibuka menguat 95 poin atau 0,64 persen menjadi Rp14.750 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.845 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, dolar AS sedang tidak menarik untuk pasar atau mengalami tekanan belakangan ini karena kondisi pemulihan ekonomi di AS menjadi pertanyaan apalagi kasus COVID-19 masih terus meninggi di negara tersebut.

“Nilai tukar regional terlihat menguat terhadap dolar AS pagi ini. Harusnya rupiah bisa ikut menguat,” ujar Ariston.

Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, ekspektasi resesi di dalam negeri dan data impor yang turun melebihi ekspektasi memberi tekanan untuk rupiah.

“Data impor yang masih melambat ini menyiratkan masih lemahnya aktifitas ekonomi dalam negeri seperti manufaktur dan konsumsi. Pemulihan ekonomi Indonesia jadi pertanyaan,” kata Ariston.

Hari ini, pasar juga menunggu hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Bila ada stimulus baru untuk membantu memulihkan ekonomi Indonesia dari BI, hal itu dinilai bisa membantu mendorong penguatan untuk rupiah.

“Dua sentimen yang berlawanan di atas akan membayangi pergerakan rupiah hari ini. Rupiah bisa dibuka menguat dan berakhir melemah hari ini,” ujarnya.

Ariston memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.

Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan tekanan terhadap rupiah memang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Untuk sentimen hari ini yaitu RDG BI, ia memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4 persen.

“Sepertinya memang permintaan valas hari ini sudah mulai berkurang. Hal ini juga dipengaruhi oleh tren pelemahan dolar AS terhadap beberapa mata uang dunia lainnya,” ujar Rully.

Rully memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp14.765 per dolar AS hingga Rp14.835 per dolar AS.

“Rupiah mungkin masih akan berfluktuasi. Namun kalau dibandingkan kemarin, kemungkinan bisa lebih terapresiasi,” kata Rully.

Pada Selasa (18/8) lalu, rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,34 persen menjadi Rp14.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.795 per dolar AS. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: As'ad Syamsul Abidin