Jakarta, Aktual.com —  Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kondisi pada saat ini menjelaskan bahwa mata uang rupiah sedang berada dalam tekanan karena faktor global.

“Nilai tukar rupiah sedang dalam tekanan, tetapi ini tidak hanya terjadi pada kita, tetapi semua mata uang mengalami hal yang sama,” kata Bambang Brodjonegoro di Jakarta Utara, Jumat (21/8).

Namun, ia menjelaskan pemerintah dan Bank Indonesia terus bekerja sama serta koordinasi untuk makin sering berbicara bagaimana mengatasi kondisi ini.

“Kami tidak tinggal diam, kami terus berusaha agar kondisi tidak semakin memburuk. Tidak ada prediksi, karena nilai tukar rupiah mengikuti pergerakan eksternal dan internal, sehingga pemerintah tidak ada prediksi,” katanya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah sebesar 29 poin menjadi Rp13.914 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.885 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka