Suriah, Aktual.com – Pihak Rusia ‘disalahkan’ habis-habisan dalam pemberitaan, terkait serangan-serangan rudal di Suriah yang menewaskan banyak warga sipil.

Yang terbaru, dilansir dari Reuters, Rusia disebut-sebut ada di balik serangan rudal yang hancurkan rumah sakit dan tempat penampungan pengungsi sipil. Puluhan warga sipil, dokter, perawat, dilaporkan tewas akibat dihantam rudal.

Senin (15/2), tiga rumah sakit dan sekolah di kota-kota yang dikuasai pemberontak. Sedikitnya 23 warga sipil tewas. Begitu juga di Kota Azaz, sebanyak 14 warga sipil tewas saat rudal menghantam gedung sekolah yang jadi tempat penampungan pengungsi sekaligus rumah sakit anak. Rudal juga hantam tempat pengungsi lain di selatan kota dan sebuah konvoi truk.

Petugas medis Juma Rahal menuturkan dirinya sampai berpuluh kali bolak-balik memindahkan pasien anak yang mengerang akibat terluka setelah rumah sakit dihantam rudal. Setidaknya, dua anak dilaporkan tewas dan puluhan luka-luka.

 

Rudal juga disebut menghantam rumah sakit lain di kota Marat Numan di provinsi Idlib, utara Suriah barat. Mego Terzian, pimpinan Doctors Without Borders berkebangsaan Prancis/ Medecins Sans Frontieres ( MSF ), mengatakan sedikitnya terjadi tujuh kematian di antara personil dan pasien. Bahkan delapan personil MSF dilaporkan hilang. “Kami tidak tahu apakah mereka masih hidup atau tidak, ” ujar Mego. Dia menuding, pelaku penembak rudal jelas dari pihak Rusia atau pemerintah.

Sebuah lembaga HAM yang menyelidiki aksi-aksi kekerasan di Suriah, juga mencatat seorang perawat laki-laki tewas. Lalu lima perawat wanita, seorang dokter dan satu perawat laki-laki diyakini tertimbun puing-puing rumah sakit MSF. Di Marat Numan, sebuah serangan rudal juga hantam rumah sakit nasional di utara sudut kota. Membunuh dua perawat.

Warga di kedua kota menyalahkan Rusia atas serangan tersebut. Mereka mengatakan pesawat yang dikerahkan Rusia jumlahnya lebih banyak dengan amunisi yang lebih kuat dari yang biasa digunakan militer Suriah.

Negara-negara Barat juga mengatakan, Rusia telah menyerang kelompok pemberontak yang sebagian besar didukung Barat.

Namun, pihak moskow mengatakan target mereka adalah kelompok-kelompok teroris dan membantah tudingan bahwa serangan mereka telah banyak membunuh warga sipil, sejak dimulai September lalu untuk dukung presiden pasukan Presiden Bashar Al-Assad.

Kota Azaz sendiri seperti telah menjadi ajang pertempuran sengit setelah pasukan anti pemerintah dari Suku Kurdi datang dari arah barat hingga mencapai pinggiran kota. Berjarak hanya beberapa kilometer saja dari perbatasan utama Bab al Salam. Sedangkan tentara Suriah juga terus bergerak maju dari arah selatan .

Baik Kurdi dan tentara ingin merebut kendali di bentangan perbatasan dengan Turki dari pemberontak yang saat ini memegang Azaz.

Serangan bom Rusia terhadap wilayah yang dikuasasi pemberontak telah membantu tentara pemerintah Suriah maju ke Aleppo. Kota terbesar di negara itu dan pusat komersial sebelum konflik. Jika tentara pemerintah berhasil mendapatkan kota itu, maka akan menjadi kemenangan besar.

Artikel ini ditulis oleh: