Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menuduh Rusia melanggar kesepakatan gencatan senjata di Ukraina timur, dengan mengirimkan persenjataan canggih dalam jumlah banyak kepada separatis pro Rusia.
Pihak Ukraina mengatakan iring-iringan 106 kendaraan telah memasuki wilayah timurnya dari Rusia tanpa izin dari Kiev, Minggu (2/12).
Ukraina menuduh Moskow menggunakan kesempatan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk memasok senjata dan amunisi kepada para pemberontak separatis.
“Kami melihat adanya penambahan militer di dalam dan di sekitar Ukraina,” kata Stoltenberg.
Pengiriman persenjataan canggih Rusia dalam jumlah besar, serta peralatan dan personel militer kepada para separatis yang brutal.
Moskow membantah menggunakan iring-iringan itu untuk mengirimkan persenjataan dan menolak tuduhan Barat bahwa Rusia sedang mempersenjatai para pemberontak serta mengirimkan petempur untuk membantu mereka.
Sebaliknya, Rusia menuding Barat dan Kiev melakukan kekerasan tanpa pandang bulu di wilayah-wilayah timur, yaitu Luhansk dan Donetsk.
Jalan terbaik untuk meningkatkan situasi kemanusiaan di Ukraina timur adalah dengan berhenti melanggar perjanjian Minsk, yang dibuat untuk menghentikan konflik di Ukraina timur, dan dengan menghormati gencatan senjata.
“Kami melihat para separatis dan Rusia tidak melakukannya. Rusia mengobarkan konflik itu dengan memberikan perlengkapan serta bentuk-bentuk dukungan lain bagi para separatis dan dengan demikian (mereka) mengecilkan serta melanggar gencatan senjata dan upaya-upaya untuk menciptakan penyelesaian damai dan melalui perundingan.”
Artikel ini ditulis oleh: