Ryabkov menyayangkan pembicaraan Washington soal hukuman dan mengatakan tidak ada yang berhak mengambil tindakan sepihak.
Padalah, kata dia, hukuman sebelumnya terhadap Korea Utara sudah sampai batas dampaknya. Hukuman baru hanya merusak ekonomi Korea Utara namun tidak melemahkan kemampuan ketentaraannya.
Rusia dan China termasuk di antara beberapa negara berhubungan ekonomi dengan negara terkucil itu dan mereka berulang kali menyerukan kesabaran dalam menyelesaikan kemelut tersebut. Keduanya memrihatini penempatan THAAD.
“Jika semua ini berkembang dengan kecepatan mengkhawatirkan ini, mau tak mau, itu akan menimbulkan pertanyaan tentang tanggapan kami secara ketentaraan, tentang menciptakan keseimbangan,” kata Ryabkov.
Dia menambahkan bahwa Moskow tidak menganggap Korea Utara sebagai ancaman, setidak-tidaknya untuk Rusia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu