Anies saat Debat Capres III, Minggu (7/1).

Jakarta, Aktual.com – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyampaikan kritikan terhadap Prabowo Subianto, terkait etika dan praktik nepotisme dalam berbagai proyek di Kementerian Pertahanan.

Anies berpendapat bahwa Prabowo, selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, seringkali melibatkan orang dalam untuk pelaksanaan proyek-proyek pemerintah.

Ia menyampaikan pandangannya dalam debat calon presiden yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada Minggu, (7/1).

Dalam kesempatan tersebut, Anies menyatakan bahwa seorang pemimpin negara perlu mematuhi standar etika yang tinggi karena harus menghadapi dan membuat keputusan-keputusan sulit.

“Tapi dalam kenyataannya pak, ketika Bapak di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam,” kata Anies kepada Prabowo.

Anies Baswedan memberikan contoh keterlibatan PT Teknologi Militer Indonesia dalam proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Kementerian Pertahanan.

Selain itu, Anies juga mengklaim bahwa Prabowo Subianto menggunakan jaringan orang dalam ketika melaksanakan proyek lumbung pangan atau food estate di Kementerian Pertahanan.

Setelah itu, Anies juga mengajukan keprihatinan terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka, wakil presiden yang diusung oleh Prabowo. Anies menyoroti pelanggaran etika yang terjadi dalam kasus tersebut di Mahkamah Konstitusi (MK).

Anies mengkritik keputusan Prabowo yang tetap melanjutkan pencalonan Gibran meskipun adanya pelanggaran etik tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengomentari video pidato Prabowo yang menjadi viral di media sosial setelah debat capres pertama pada 12 Desember lalu. Dalam video tersebut, Prabowo menggunakan ungkapan “Etik ndasmu.”

“Artinya ada kompromi etika. Kemudian Bapak mengolok-olok tentang etika, saya tidak tega mengulanginya,” kata Anies.

Artikel ini ditulis oleh:

Yunita Wisikaningsih