Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo didesak untuk melakukan evaluasi kerjasama pembelian minyak mentah sebanyak 100 ribu barel dari Sonangol.
Pasalnya, bos perusahaan minyak Sonangol, Sam Pa, dikabarkan ditangkap otoritas Tiongkok untuk diinvestigasi atas kasus yang menjeratnya.
“Kerja sama antara Sonangol EP dan Pemerintah harus segera dievaluasi,” ujar anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Harjo dalam pesan pendeknya kepada Aktual.com, Sabtu (17/10).
Bambang Harjo mencurigai, kerjasama antara pemerintah dan Sonangol EP patut diduga adanya permainan, seperti kasus bos Sonangol, Sam Pa di Tiongkok.
“Saya duga ada permainan sampai-sampai Presiden Jokowi sangat cepat teken MoU kerjasama itu,” sergahnya. (Baca: Bos Sonangol, Kolega Bisnis Surya Paloh Ditangkap di Beijing)
Selain itu, Bambang Harjo juga menanyakan kinerja ISC Pertamina yang digadang sebagai trading minyak menggantikan Petral yang bisa memberikan rekomendasi atas kerjasama trading Sonangol EP dan pemerintah.
“Apakah kinerja ISC Pertamina hanya rekomendasi tanpa melihat dulu track record perusahaan yang akan melakukan kerjasama,” demikian Bambang Harjo. (Baca: Bos Sonangol Terjerat Hukum di China, Investasi MI-1 dan Blok Cepu Kandas?)
Seperti diketahui, terlibat kasus dugaan korupsi, pengusaha Hong Kong dan bos perusahaan minyak Sonangol, Sam Pa, dikabarkan ditangkap otoritas Tiongkok untuk diinvestigasi atas kasus yang menjeratnya.
Menurut China Economic Review, pengusaha yang pernah menjadi rekan bisnis Surya Paloh itu ditangkap di sebuah hotel di Beijing pada 8 Oktober 2015 lalu.
Artikel ini ditulis oleh: