Jakarta, Aktual.com — Pemerintah terus memonitor para pengusaha muda Indonesia yang berbisnis di dalam negeri untuk menjamin perkembangan dan kreativitas usaha mereka, kata Deputi 1 Kantor Staf Presiden (KSP) Darmawan Prasodjo.

Hal ini juga dilakukan agar mereka bisa bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai diterapkan pada akhir tahun 2015.

“Kami memonitor, dan memastikan dukungan pemerintah bagi para pengusaha muda, termasuk apakah mereka memerlukan investasi maupun peralatan-peralatan baru agar usahanya bisa terus berkembang,” kata Darmawan yang akrab disapa Darmo, usai menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Kantor Centre for Strategic and International Studies, Jakarta, Selasa.

KSP sendiri, lanjut Darmo, sudah melakukan pertemuan rutin dengan para pengusaha muda untuk memetakan kekuatan dan kelemahan, serta apa yang sedang dihadapi oleh mereka.

Dari perjumpaan-perjumpaan tersebut, Deputi Bidang Monitoring dan Evaluasi KSP ini menilai, para pengusaha muda Indonesia memiliki semangat tinggi untuk bisa maju dan potensi yang luar biasa.

Sebab, menurut dia, banyak dari mereka yang datang ke Indonesia setelah mendapatkan ilmu dan pengalaman dari “sillicon valley”, Amerika Serikat.

Lembah silikon ini sendiri julukan yang diberikan bagi San Francisco Bay Area, California, Amerika Serikat, karena kawasan ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer dan semikonduktor.

“Mereka ini tidak hanya datang dengan ide, tetapi juga dengan kemampuan teknis dan bekal jaringan yang luas,” tutur Darmo.

Namun, pengusaha muda Indonesia hasil didikan luar negeri ini memiliki tantangan tersendiri dalam mengembangkan bisnis di Tanah Air, yang memiliki kendala tersendir seperti perilaku masyarakat yang berbeda hingga terkait konektivitas internet.

Selain itu, tantangan lain bagi para pengusaha muda Indonesia adalah bagaimana menciptakan pasar.

“Salah satu potensi bisnis yang bisa dimanfaatkan adalah kegemaran rakyat kita menggunakan internet, terutama media sosial,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan