Jakarta, Aktual.co —Tak pernah terpublikasi sebelumnya, diam-diam, 700 artis Inggris dari dunia sastra, film, panggung dan musik menandatangani perjanjian untuk melakukan boikot terhadap Israel, seperti yang dilansir Al JazeeraNews. Kampanye aksi boikot ini akan terus dilakukan selama Israel terus menolak hak dasar Palestina untuk merdeka. Kampanye ini diluncurkan tepat di hari Valentine, 14 Februari 2015. Ratusan artis ini memberikan surat kepada media Inggris The Guardian. Melalui petisi bertajuk “Artis Inggris untuk Palestina,” mereka menulis :
“Kami mendukung perjuangan Palestina untuk kemerdekaan, keadilan dan kesetaraan. Menanggapi panggilan dari seniman dan pekerja budaya dan seniman Palestina untuk memboikot budaya Israel, kami berjanji untuk tidak menerima undangan profesional untuk Israel, atau pendanaan, dari lembaga apapun yang terkait dengan pemerintah Israel, sampai Israel mematuhi hukum internasional dan prinsip-prinsip universal hak asasi manusia.”
Petisi tersebut ditandatangani antara lain oleh Peter Kosminsky, Mike Leigh, Jimmy McGovern, Miriam Margolyes, Riz Ahmed, Jeremy Hardy, Brian Eno, Richard Ashcroft, Gillian Slovo, China Mievelle, Liz Lochhead dan ratusan seniman lain. Mantan presiden ‘English PEN,’ penulis Gillian Slovo, mengatakan, “sebagai seroang Afrika Selatan saya menyaksikan cara boikot budaya yang pernah dilakukan Afrika Selatan membantu memberikan tekanan pada pemerintah apartheid dan pendukungnya.
Penandatanganan petisi ini menghasilkan cara non-kekerasan, bahkan lebih bernuansa bagi kita untuk menyerukan perubahan dan keadilan bagi semua.”

















