Washington, aktual.com – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Selasa (28/11), mendorong untuk menghentikan pertempuran sepenuhnya di Jalur Gaza, sambil menyatakan bahwa istirahat kemanusiaan antara Israel dan kelompok perlawanan Hamas Palestina tidak akan menyelesaikan masalah inti.
“Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa jeda kemanusiaan merupakan langkah ke arah yang benar – merupakan simbol harapan, tetapi itu tidak menyelesaikan masalah utama yang kita hadapi,” kata Antonio Guterres dalam konferensi pers dengan Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki.
“Oleh karena itu, kami menekankan perlunya gencatan senjata kemanusiaan yang mengarah pada pembebasan sandera tanpa syarat dan segera, serta kemungkinan memberikan bantuan kemanusiaan secara efektif kepada seluruh warga di Gaza, di mana pun mereka tinggal,” tambahnya.
Saat diminta pesannya kepada pemerintah Israel yang menyatakan kelanjutan pertempuran setelah jeda, Guterres menyampaikan:
“Pesan saya sangat jelas. Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan.”
“Kita mengalami situasi kemanusiaan yang dramatis. Pada saat yang sama, kami ingin pembebasan penuh seluruh sandera yang kami yakini harus dilakukan tanpa syarat dan segera, tetapi kita juga memerlukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, sekarang juga,” katanya.
Qatar mengumumkan pada Senin malam bahwa mereka telah menyetujui perpanjangan jeda kemanusiaan selama dua hari tambahan, yang awalnya berlangsung selama empat hari, dengan tujuan memfasilitasi pertukaran sandera lebih lanjut.
Serangan militer besar-besaran Israel di Jalur Gaza dimulai setelah serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober.
Otoritas kesehatan di Jalur Gaza melaporkan lebih dari 15 ribu kematian, termasuk 6.150 anak-anak dan 4 ribu perempuan, sementara korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain