Jakarta, Aktual.co —  Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Jumat (27/3) mengatakan pemeluk agama minoritas tetap sangat rentan sebab kelompok yang berafiliasi pada Negara Islam (IS) mengincar mereka dan menyerang tempat agama di Libya.

Ban mengeluarkan pernyataan tersebut dalam debat terbuka Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai korban serangan dan pelecehaan terhadap etnik atau dengan dasar agama di Timur Tengah. Ia mengatakan semua pihak utama di Libya harus secepatnya mencapai kesepakatan guna mengakhiri konflik untuk mencegah negeri itu “jatuh ke tangan” kelompok teror.

Ban, yang juga berbicara penderitaan masyarakat minoritas di Irak dan Suriah, mengatakan, “Kita harus menghindari tindakan menyoroti perbedaan dan menegaskan kembali semua nilai keragaman dan hidup berdampingan secara damai.” “Semua pemerintah dan pihak memiliki tanggung-jawab utama dalam melindungi kelompok minoritas –tapi kita harus terlibat dengan mitra di dalam masyarakat sipil, pemimpin kepercayaan dan orang lain yang berpengaruh, termasuk pelaku regional dan yang lain,” kata Ban, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

Prancis, Presiden DK PBB untuk Maret, menggagas debat pertama mengenai topik situasi masyarakat minoritas di Timur Tengah setelah peristiwa tragis baru-baru ini.

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menghadiri debat tersebut dan belakangan memperingatkan dalam satu taklimat di Markas Besar PBB di New York ada bahaya nyata bahwa masyarakat minoritas di Timur Tengah “mungkin sepenuhnya musnah”.

Misi Prancis di PBB mengatakan di dalam satu dokumen, “Penting bagi Dewan Keamanan dan seluruh masyarakat internasional untuk bergerak melawan penghukuman sistematis yang tersebar luas oleh IS atas kelompok etnik dan agama serta kelompok lain minoritas dalam upaya untuk secara metodis menghapuskan keragaman dalam tatanan sosial masyarakat di Timur Tengah.” Pada April, kelompok IS di Libya menyiarkan video yang memperlihatkan mereka memenggal 21 warga negara Mesir yang diculik di Kota Sirte, Libya Tengah. Sementara itu, beredar laporan mengenai kelompok IS di Suriah Utara menculik warga Assyria dari waktu ke waktu.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid