Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah empat poin menjadi Rp14.570 dibanding sebelumnya Rp14.566 per dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan fluktuasi rupiah relatif masih terjaga seiring berkurangnya kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap resesi ekonomi Turki.

“Meski lajunya tertahan, pergerakan rupiah relatif masih stabl. Berkurangnya kepanikan terhadap ekonmi Turki membuat sejumlah mata uang negara berkembang, termasuk rupiah stabil,” katanya, Selasa (21/8).

Dari dalam negeri, lanjut dia, Nota RAPBN 2019 yang disampaikan Presiden juga cukup direspons positif oleh pelaku pasar keuangan di dalam negeri.

“Meski sentimen dari dalam negeri belum ada yang terbarukan namun, paling tidak sentimen global dari penguatan mata uang lainnya terhadap dolar AS diharapkan membantu rupiah untuk kembali ke area positif,” katanya.

Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan dalam waktu dekat, fokus investor akan tertuju sentimen perilisan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini.

“Melihat outlook kenaikan suku bunga dan solidnya perekonomian AS, maka dolar AS berpeluang lanjutkan penguatannya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid