Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN Erick Thohir mengajak semua pihak menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan keberagaman untuk menjaga keutuhan bangsa.

Terlebih, Indonesia adalah bangsa besar yang majemuk. Selain dari sisi bahasa, kemajemukan terlihat dari sisi budaya hingga keyakinan. Namun, kemajemukan itu tetap bersatu padu dalam bingkai persatuan dan kesatuan.

“Saya ingin menyampaikan salam persaudaraan kepada saudara sebangsa. Perbedaan yang dimiliki Indonesia ini menjadi kekuatan,” ujar Erick dalam acara yang digelar oleh Majelis GKI Diponegoro di Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/1).

“Ada perbedaan, bukan sumber perpecahan. Tapi menjadi kekuatan Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar,” kata dia menambahkan.

Erick mengingatkan keberagaman ini harus terus menjadi nilai utuh dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Sehingga tak ada lagi gesekan yang terjadi antar lintas agama di kemudian hari.

Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini berharap yang muncul adalah semangat bahu membahu dalam menjadikan Indonesia sebagai negara maju di masa depan.

“Kita sebagai umat beragama harus saling menjaga, apalagi kita sudah sepakat dengan NKRI dan Pancasila. NKRI juga tidak sekedar di mulut tapi juga di hati, saya harap kita sama-sama menyatukan hati untuk menjaga Indonesia yang kita cintai ini,” ujar Erick.

Erick Thohir menghadiri undangan Sambung Rasa bersama Jemaat GKI Diponegoro, Surabaya. GKI Diponegoro adalah salah satu lokasi yang menjadi rangkaian peristiwa dalam Pengeboman Surabaya 2018.

Bersama dengan dua tempat lain, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.

Erick, yang juga Anggota Kehormatan dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) mengatakan Banser dan GKI Diponegoro, umat Islam, Kristiani dan umat beragama lainnya dieratkan oleh rasa persaudaraan yang kuat sebagai bangsa Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu