New York, Aktual.com – Amerika Serikat akhirnya meminta bantuan dari China setelah negeri Paman Sam itu menjadi negara nomor satu kasus pandemic covid-19 melebihi catatan kasus di China dan Italia.

Permintaan bantuan mengatasi corona dilakukan langsung oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dia langsung menghubungi Presiden China, Xi Jinping, Jumat (27/3).

“Baru saja menyelesaikan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari Tiongkok. Dibahas dengan sangat terperinci Corona Virus yang merusak sebagian besar Planet kita. China telah melalui banyak dan telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang Virus. Kami bekerja sama dengan erat. Banyak hormat!,” tulis Trump dalam pernyataan tertulis di akun Twitter resminya.

Perlu diketahui saat ini kondisi Amerika memang sedang parah. Jumlah penderita corona di negara ini meledak sampai 16 ribu orang perhari.

Akibatnya, kini Amerika menjadi negara nomor 1 dunia dalam jumlah penderita corona. Total sudah sebanyak 85.991 warga Amerika positif corona.

Permintaan bantuan mengatasi corona ini sangat mengejutkan dunia. Sebab dalam beberapa waktu terakhir memang Trump sedang dikecam karena berusaha membuat suhu politik kedua negara memanas dengan melontarkan kata-kata rasis kepada China.

Trump mengganti nama Virus Corona dengan Chinese Virus atau Virus China. Namun akhirnya Trump sendiri yang tunduk pada China.

Memang sudah wajar kiranya Amerika meminta bantuan China, sebab China menjadi negara paling berhasil mengetasi corona, terbukti mereka sudah berhasil menyembuhkan 74.181 penderita corona.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi pada Jumat mengatakan Dewan akan membentuk satu panel untuk mengawasi pengeluaran dana bantuan penanganan virus corona baru senilai 2,2 triliun dolar AS (sekitar Rp35.778 triliun) berdasarkan undang-undang.

Pelosi menyampaikan pernyataan tersebut dalam wawancara dengan MSNBC ketika ditanya tentang pernyataan Presiden Donald Trump yang menolak aspek ketentuan dalam undang-undang yang mengatur seorang inspektur jenderal diperlukan untuk mengaudit sejumlah pinjaman dan investasi pemerintah AS.

“Kongres akan melakukan pengawasan dan kami akan meminta panel kami … yang ditunjuk oleh Dewan segera untuk memastikan kami tahu ke mana dana itu disalurkan,” kata Pelosi.

Senat Amerika Serikat pada Rabu (25/3) menyetujui dana sekitar dua triliun dolar AS (sekitar 32.400 triliun rupiah) untuk membantu para tuna karya dan industri yang terdampak pandemi virus corona baru (COVID-19), serta mengalokasikan miliaran dolar untuk membeli perlengkapan medis.

Sekitar 500 miliar dolar AS dari dana bantuan itu dianggarkan untuk membantu industri yang terdampak pandemi, sementara uang dengan jumlah yang sama juga dialokasikan untuk bantuan langsung tunai ke jutaan keluarga di Amerika Serikat. Rencananya, tiap kepala keluarga akan menerima 3.000 dolar AS.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengingatkan AS dapat menjadi salah satu pusat penyebaran COVID-19 dunia, selain China dan Italia.

Sumber: Reuters