“Terutama imbas terjadinya perang dagang setelah diberlakukannya kebijakan pengenaan tarif dari kedua negara, baik AS maupun Tiongkok,” kata Reza.

IHSG diperkirakan dapat bertahan di atas “support” 5.618-5.723 untuk mencegah kembali melemah lebih dalam lagi. Resistensi diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.748-5.773 untuk mengonfirmasi kenaikan lanjutan.

Sebelumnya, tekanan jual masih berlanjut dan tak kunjung usai pada perdagangan pada akhir pekan kemarin. Pelaku pasar masih belum berubah. Belum terlihat kembali masuk dan cenderung menahan diri dalam menyikapi sentimen yang ada.

Padahal laju sejumlah indeks saham Asia cenderung positif dan bahkan rupiahpun mampu kembali terapresiasi. Kali ini saham-saham keuangan dan konsumer yang dilepas pelaku pasar sehingga makin memperberat kinerja IHSG. Pelaku pasar saat itu, antisipasi rilis cadangan devisa Juni yang diperkirakan mengalami penurunan.

Bursa regional sendiri juga menguat di antaranya Nikkei naik 250 poin (1,15 persen) ke 22.038,14, indeks Hang Seng naik 446,87 poin (1,58 persen) ke 28.762,49, dan Straits Times menguat 27,43 poin (0,86 persen) ke posisi 3.219,25.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid