Kemudian rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pada September 2017 neraca perdagangan Indonesia surplus senilai USD1,76 miliar yang didorong oleh surplus sektor nonmigas sebesar USD2,26 miliar.

“Dan sentimen tersebut tidak menjadikan rupiah menguat. Berartibtidak direspon poitis pelaku pasar,” kata dia.

Sepertinya, menurut dia, kondisi pasar global lebih kuat pengaruhnya untuk menentukan laju rupiah pada hari ini.

“Situasi di Eropa dimana Catalonia kembali memanas setelah Pemerintahan Spanyol mengeluarkan ultimatum dan dibarengi dengan adanya pemilu di Austria membuat laju EUR mulai menunjukan pelemahannya,” kata dia.

Hal itu telah membuka peluang USD untuk kembali menguat dan dapat menahan kenaikan lanjutan Rupiah.

“Untuk itu, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan Rupiah. Diperkirakan support Rupiah akan bergerak dengan kisaran 13.500 dan resisten rupiah melaju di tingkat 13.458,” kata dia.

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid