Jakarta, Aktual.com – Seorang wanita pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya dan menewaskan 27 orang di sebuah pasar, di Nigeria timur laut pada Selasa, kata dua pejabat setempat, dalam sebuah serangan yang memiliki kekhasan dilakukan pemberontak Boko Haram.

Dua pelaku bom bunuh diri lain juga meledakkan perangkat mereka di dekat gerbang sebuah tenda pengungsian, melukai banyak orang, kata seorang petugas layanan darurat.

Secara keseluruhan, 83 orang terluka dalam tiga peristiwa ledakan di dekat kota Maiduguri, wilayah yang telah lama menjadi pusat perselisihan antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak Boko Haram.

Militer Nigeria tahun lalu merebut kembali sebagian besar wilayah tersebut dari gerilyawan pemberontak. Namun mereka telah melakukan serangan kembali dengan semangat baru sejak Juni, menewaskan sedikit-dikitnya 143 orang, sebelum perisitwa pemboman Selasa itu dan melemahkan kendali dari tentara.

Kelompok tersebut telah melancarkan perang selama delapan tahun untuk menciptakan sebuah negara dengan penerapan hukum Islam garis keras di Nigeria timur laut, dan berusaha menghasut kemarahan internasional dengan menculik lebih dari 200 siswi yang dikenal dengan nama Perempuan Chibok pada April 2014.

Sebuah unsur yang lebih terkenal dari kelompok pemberontak itu, dipimpin oleh Abubakar Shekau, bermarkas dan beroperasi di hutan Sambisa yang luas. Serangannya mempunyai ciri khas dengan penggunaan wanita dan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri yang menyasar masjid dan pasar.

Sebuah unsur saingannya bermarkas di wilayah Danau Chad, dipimpin oleh Abu Musab al-Barnawi. Unsur tersebut menjalin hubungan erat dengan kelompok IS dan telah menjadi kekuaan mematikan yang mampu melancarkan serangan terorganisir.

Bulan lalu, regu perminyakan diculik oleh kelompok al Barnawi. Sedikit-dikitnya 37 orang, termasuk anggota regu perminyakan itu tewas ketika regu penyelamat yang terdiri atas militer dan warga berusaha membebaskan mereka.

Pemberontakan Boko Haram telah menewaskan 20.000 orang dan memaksa sekitar 2,7 juta orang mengungsi dalam delapan tahun belakangan.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby