Kiev, Aktual.com – Serangan Rusia yang ditujukan langsung ke Ibukota Ukraina Kiev semakin brutal. Kali ini serangan rudal Rusia membuat kerusakan parah enam kantor kedutaan besar negara Barat di Ukraina, yakni kantor kedubes Albania, Argentina, Palestina, Makedonia Utara, Portugal, dan Montenegro yang memang berada di sebuah bangunan gedung besar di pusat Kiev.
Akibat serangan Rusia yang berlangsung pada Jumat pagi (20/12) waktu setempat itu, pihak Portugal dan lainnya yang menjadi korban mengecam serangan brutal itu. Dilansir dari Kyivindependent.com, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Heorhii Tykhyi mengatakan militer Rusia melancarkan serangkaian serangan rudal terhadap Kyiv yang menewaskan satu orang, melukai 12 orang, dan menyebabkan kerusakan di seluruh kota Kiev.
Menurut Tykhyi, ibukota diserang lima rudal balistik hipersonik Kinzhal atau Iskander-M atau model KN-23 Korea Utara. ”Jendela, pintu, dan langit-langit di tempat (kedutaan besar) rusak. Ini adalah serangan yang benar-benar biadab oleh Rusia terhadap lembaga diplomatik,” kata Tykhyi. Namun dipastikannya, tidak ada korban jiwa atau terluka diantara staf diplomatik yang gedungnya diserang rudal.
Sementara itu, pemerintah Portugal mengajukan protes keras atas serangan terhadap kantor kedutaannya di Kiev itu. Namun karena kantor kedubes Rusia tidak ada di Lisbon, maka kuasa usaha Federasi Rusia telah dipanggil untuk mengajukan protes resmi.
”Terjadi serangan yang sangat hebat oleh Federasi Rusia di kota Kyiv, dan salah satu ledakan menyebabkan kerusakan material yang relatif ringan pada fasilitas diplomatik beberapa negara, termasuk kantor kedutaan besar Portugal. Sama sekali tidak dapat diterima jika serangan merusak atau menargetkan fasilitas diplomatik. Langkah-langkah lain akan diambil di tingkat lain selanjutnya,” kata Menteri Luar Negeri Portugal Paulo Rangel kepada media lokal, dilansir dari The Moscow Times.
Sementara itu, pihak Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataannya menyebutkan serangan itu untuk menanggapi tindakan rezim Kyiv, yang didukung oleh para pengendali Baratny a. ”Serangan gabungan dengan senjata presisi jarak jauh diluncurkan hari ini,” kata pihak Kemenhan Rusia sesaat sebelum serangan dilakukan.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain